Begitu mudah kau tinggalkan aku...
Setelah banyak ranjau duri kita lalui bersama..
Hanya semata2 ajarin aku tentang dirimu..
Kau bilang "Jangan sakiti aku"
Ternyata sepi hatimu menghukum diriku
Aku yang tak pernah mencurigakan dirimu
Walau berkali2 kau tinggalkan aku..
Semudah maaf, ku terima dirimu
Kerna hati ini sentiasa ingin kau tahu...
Cintaku benar-benar ikhlas untukmu
Apakah ini balasan Tuhan kepada diriku?
Namun aku sentiasa berprasangka baik terhadapMu Rabbi
Wahai sayang...
Aku tahu kau pernah menjadikan aku..
Hadir tersayang berbanding yang lain selama ini
Aku yang pernah mencuri malam-malammu yang indah
Seluhur kasihnya Laila Majnun
Seputihnya Merpati dua sejoli
Sedalam lautan yang tiada penghujungnya
Sekukuh gunung Himalaya abadinya kasih ini
Seindah Masjid Putrajaya sebagai saksi cinta kita
Namun kini...
Mengapa semudah itu kau putuskan aku..
Hanya kerna sepurnama aku tiada bersamamu
Kau hukum aku tanpa sebarang kata
Puas aku menghubungimu
Puas aku meninggalkan pesan untuk bertemumu
Tapi semuanya hampa
Hanya kerna tangan lebih berkuasa
Maka mulut tidak bermakna lagi
Kerna 'kata penulisan' tanpa suara
Dengan mudahnya kau putuskan aku
Putusanmu tanpa bersemuka...
Mudahnya kasihmu terhadapku
Kau putuskan aku tanpa kata-kata
Walau sejujur mana aku terangkan padamu
Namun kerna hatimu telah tersakiti
Perasaan lebih dari penilaian imanmu
Maka inilah keputusanmu
Kau pergi berlalu tanpa suara
Meninggalkan aku di sini
Yang terkontang kanting memberi semangat jiwamu
Yang sentiasa berprasangka baik terhadapmu
Yang selalu positif dengan sikapmu
Yang tidak pernah cuba untuk meninggalkanmu
Yang hanya inginkan cintamu hadir dalam hidupku
Yang masih berpegang pada janji dilafazkan dulu
Yang pasti aku masih di sini
Aku yang masih di sini
Menanti kepada yang tak pasti
Entah mahu atau sudah lupakan aku
Sejujurnya aku masih lagi di sini
Sayang...
Seandainya aku tiada lagi di dunia ini
Walau lahir dan batin ini telah luput dari hatimu
Cuma satu pintaku..
Aku pergi kerna pernah dilupakan dirimu
Yang inginkan dambaan cinta suci darimu
Yang tak mampu aku terjemahkan ia
Sefahaman dalam kamus hidupmu sayang
Oleh itu jika sidia hadir menggantikan aku
Jadikan hidup kita sebagai pengalaman pahit bagi dirimu
Agar dia lebih mengerti tentang kehidupanmu
Agar dia lebih memahami dirimu jauh dari aku
Maka cintai dia tidak seperti hadirnya cinta bersamaku
Dia yang pasti lebih memahamimu berbanding diriku
Arakian...
Ku pohon padamu...janganlah diingati diriku lagi
Kerna dirimu...
Semudah itu kau putuskan aku...
Hanya semata2 ajarin aku tentang dirimu..
Kau bilang "Jangan sakiti aku"
Ternyata sepi hatimu menghukum diriku
Aku yang tak pernah mencurigakan dirimu
Walau berkali2 kau tinggalkan aku..
Semudah maaf, ku terima dirimu
Kerna hati ini sentiasa ingin kau tahu...
Cintaku benar-benar ikhlas untukmu
Apakah ini balasan Tuhan kepada diriku?
Namun aku sentiasa berprasangka baik terhadapMu Rabbi
Wahai sayang...
Aku tahu kau pernah menjadikan aku..
Hadir tersayang berbanding yang lain selama ini
Aku yang pernah mencuri malam-malammu yang indah
Seluhur kasihnya Laila Majnun
Seputihnya Merpati dua sejoli
Sedalam lautan yang tiada penghujungnya
Sekukuh gunung Himalaya abadinya kasih ini
Seindah Masjid Putrajaya sebagai saksi cinta kita
Namun kini...
Mengapa semudah itu kau putuskan aku..
Hanya kerna sepurnama aku tiada bersamamu
Kau hukum aku tanpa sebarang kata
Puas aku menghubungimu
Puas aku meninggalkan pesan untuk bertemumu
Tapi semuanya hampa
Hanya kerna tangan lebih berkuasa
Maka mulut tidak bermakna lagi
Kerna 'kata penulisan' tanpa suara
Dengan mudahnya kau putuskan aku
Putusanmu tanpa bersemuka...
Mudahnya kasihmu terhadapku
Kau putuskan aku tanpa kata-kata
Walau sejujur mana aku terangkan padamu
Namun kerna hatimu telah tersakiti
Perasaan lebih dari penilaian imanmu
Maka inilah keputusanmu
Kau pergi berlalu tanpa suara
Meninggalkan aku di sini
Yang terkontang kanting memberi semangat jiwamu
Yang sentiasa berprasangka baik terhadapmu
Yang selalu positif dengan sikapmu
Yang tidak pernah cuba untuk meninggalkanmu
Yang hanya inginkan cintamu hadir dalam hidupku
Yang masih berpegang pada janji dilafazkan dulu
Yang pasti aku masih di sini
Aku yang masih di sini
Menanti kepada yang tak pasti
Entah mahu atau sudah lupakan aku
Sejujurnya aku masih lagi di sini
Sayang...
Seandainya aku tiada lagi di dunia ini
Walau lahir dan batin ini telah luput dari hatimu
Cuma satu pintaku..
Aku pergi kerna pernah dilupakan dirimu
Yang inginkan dambaan cinta suci darimu
Yang tak mampu aku terjemahkan ia
Sefahaman dalam kamus hidupmu sayang
Oleh itu jika sidia hadir menggantikan aku
Jadikan hidup kita sebagai pengalaman pahit bagi dirimu
Agar dia lebih mengerti tentang kehidupanmu
Agar dia lebih memahami dirimu jauh dari aku
Maka cintai dia tidak seperti hadirnya cinta bersamaku
Dia yang pasti lebih memahamimu berbanding diriku
Arakian...
Ku pohon padamu...janganlah diingati diriku lagi
Kerna dirimu...
Semudah itu kau putuskan aku...
0 Komentar untuk "Semudah itu kau putuskan aku"